Tutorial ini bisa dipakai saat harddisk sistem Linux yang kita pakai sudah penuh, dan ingin memindahkannya ke Harddisk lain.
Untuk mempraktekkan ini kita bisa menggunakan Linux Live CD dan membutuhkan beberapa software utility untuk melakukan partisi dan pembuatan filesystem. Untuk menjalankan perintah dalam tutorial ini biasanya kita membutuhkan akses root, di dalam sistem Ubuntu kita bisa memberikan perintah sudo di depan setiap perintah pada shell prompt, atau bisa juga kita masuk ke root menggunakan perintah sudo su.
Kita asumsikan saja di dalam komputer terdapat 2 harddisk, sehingga sda merupakan harddisk pertama yang akan kita pindah Linuxnya, sdb merupakan harddisk baru. Harddisk baru kita asumsikan kosong atau tidak memiliki data apapun.
Pada tutorial ini kita akan membuat 2 partisi yaitu root dan swap. Kita mulai dengan membuat partisi baru pada harddisk baru:
# fdisk /dev/sdb
Perintah pada fdisk :
m = menampilkan help
p = menampilkan / print partition
d = delete partition
n = new partition
Kita buat partisi root baru dengan cara mengetikkan: n
pilih primary atau logical, defaultnya adalah primary.
Tentukan sektor dari disk dimana partisi akan dimulai. Tekan Enter untuk menentukan default sector, yang biasanya adalah sektor pertama.
Terakhir, tentukan sektor terakhir untuk partisi tersebut. Jika kita ingin memaksimalkan semua kapasitas harddisk yang kita miliki untuk partisi tersebut, silakan tekan Enter saja.
Namun jika ingin memberikan ukuran tertentu, kita bisa mengetikkan angka sebagai ukurannya, misal +5G untuk memberikan partisi sebesar 5GB atau +512M untuk 512MB.
Untuk membuat partisi swap, kita lakukan cara diatas kembali, kita bisa memilihnya primary atau logical. Untuk mengubah tipe partisi menjadi swap kita tekan tombol t untuk mengubah tipe. Untuk menjadikannya swap kita ketikkan angka 82.
Jika sudah selesai membuat 2 partisi kita tekan tombol w untuk menyimpan perubahan partisi yang kita buat.
Kita format partisi root dengan cara:
# mkfs.ext4 /dev/sdb1
Untuk memformat partisi swap kita gunakan perintah:
# mkswap /dev/sdb2
Kita lakukan mounting harddisk lama dan baru ke dalam sistem Linux dengan cara:
# mount /dev/sda1 /mnt/sda1
# mount /dev/sdb1 /mnt/sdb1
Salin semua data dari harddisk lama ke harddisk baru dengan perintah:
# cp -a /mnt/sda1/* /mnt/sdb1/
Instalasi Grub Boot Loader
Kaitkan terlebih dahulu device pada sistem ke partisi baru
# mount --bind /dev /mnt/sdb1/dev
# mount --bind /dev/pts /mnt/sdb1/dev/pts
# mount --bind /proc /mnt/sdb1/proc
Masuk ke sistem partisi root harddisk baru
# chroot /mnt/sdb1
Jalankan perintah blkid untuk melihat UUID partisi dari harddisk baru
# blkid
Catat: UUID dari /dev/sdb1 dan /dev/sdb2
Edit fstab untuk mengganti UUID harddisk lama dengan UUID harddisk baru
# nano /etc/fstab
Edit file grub.cfg untuk mengganti UUID harddisk lama dengan UUID harddisk baru
# /boot/grub/grub.cfg
Untuk mengantisipasi adanya pesan Gave up waiting for suspend/resume device pada saat booting, kita lakukan edit pada file resume.
# /etc/initramfs-tools/conf.d/resume.
lalu sesuaikan dengan UUID /dev/sdb1 pada disk baru.
# update-initramfs -u
Install boot loader pada harddisk baru
# grub-install /dev/sdb
Keluar dari CHROOT shell, dengan mengetikkan exit atau menekan Ctrl+D
Lepas kaitan beberapa direktori sistem yang telah kita moung sebelumnya sebelum melakukan reboot.
# umount /mnt/sdb1/dev/pts
# umount /mnt/sdb1/dev
# umount /mnt/sdb1/proc
# umount /mnt/sda1
# umount /mnt/sdb1
Reboot dan booting dengan disk baru
# reboot
Sumber:
https://www.howtogeek.com/106873/how-to-use-fdisk-to-manage-partitions-on-linux/
https://askubuntu.com/questions/741723/moving-entire-linux-installation-to-another-drive
https://wiki.debian.org/chroot
https://lists.debian.org/debian-user/2017/09/msg00866.html
Untuk mempraktekkan ini kita bisa menggunakan Linux Live CD dan membutuhkan beberapa software utility untuk melakukan partisi dan pembuatan filesystem. Untuk menjalankan perintah dalam tutorial ini biasanya kita membutuhkan akses root, di dalam sistem Ubuntu kita bisa memberikan perintah sudo di depan setiap perintah pada shell prompt, atau bisa juga kita masuk ke root menggunakan perintah sudo su.
Kita asumsikan saja di dalam komputer terdapat 2 harddisk, sehingga sda merupakan harddisk pertama yang akan kita pindah Linuxnya, sdb merupakan harddisk baru. Harddisk baru kita asumsikan kosong atau tidak memiliki data apapun.
Pada tutorial ini kita akan membuat 2 partisi yaitu root dan swap. Kita mulai dengan membuat partisi baru pada harddisk baru:
# fdisk /dev/sdb
Perintah pada fdisk :
m = menampilkan help
p = menampilkan / print partition
d = delete partition
n = new partition
Kita buat partisi root baru dengan cara mengetikkan: n
pilih primary atau logical, defaultnya adalah primary.
Tentukan sektor dari disk dimana partisi akan dimulai. Tekan Enter untuk menentukan default sector, yang biasanya adalah sektor pertama.
Terakhir, tentukan sektor terakhir untuk partisi tersebut. Jika kita ingin memaksimalkan semua kapasitas harddisk yang kita miliki untuk partisi tersebut, silakan tekan Enter saja.
Namun jika ingin memberikan ukuran tertentu, kita bisa mengetikkan angka sebagai ukurannya, misal +5G untuk memberikan partisi sebesar 5GB atau +512M untuk 512MB.
Untuk membuat partisi swap, kita lakukan cara diatas kembali, kita bisa memilihnya primary atau logical. Untuk mengubah tipe partisi menjadi swap kita tekan tombol t untuk mengubah tipe. Untuk menjadikannya swap kita ketikkan angka 82.
Jika sudah selesai membuat 2 partisi kita tekan tombol w untuk menyimpan perubahan partisi yang kita buat.
Kita format partisi root dengan cara:
# mkfs.ext4 /dev/sdb1
Untuk memformat partisi swap kita gunakan perintah:
# mkswap /dev/sdb2
Kita lakukan mounting harddisk lama dan baru ke dalam sistem Linux dengan cara:
# mount /dev/sda1 /mnt/sda1
# mount /dev/sdb1 /mnt/sdb1
Salin semua data dari harddisk lama ke harddisk baru dengan perintah:
# cp -a /mnt/sda1/* /mnt/sdb1/
Instalasi Grub Boot Loader
Kaitkan terlebih dahulu device pada sistem ke partisi baru
# mount --bind /dev /mnt/sdb1/dev
# mount --bind /dev/pts /mnt/sdb1/dev/pts
# mount --bind /proc /mnt/sdb1/proc
Masuk ke sistem partisi root harddisk baru
# chroot /mnt/sdb1
Jalankan perintah blkid untuk melihat UUID partisi dari harddisk baru
# blkid
Catat: UUID dari /dev/sdb1 dan /dev/sdb2
Edit fstab untuk mengganti UUID harddisk lama dengan UUID harddisk baru
# nano /etc/fstab
Edit file grub.cfg untuk mengganti UUID harddisk lama dengan UUID harddisk baru
# /boot/grub/grub.cfg
Untuk mengantisipasi adanya pesan Gave up waiting for suspend/resume device pada saat booting, kita lakukan edit pada file resume.
# /etc/initramfs-tools/conf.d/resume.
lalu sesuaikan dengan UUID /dev/sdb1 pada disk baru.
# update-initramfs -u
Install boot loader pada harddisk baru
# grub-install /dev/sdb
Keluar dari CHROOT shell, dengan mengetikkan exit atau menekan Ctrl+D
Lepas kaitan beberapa direktori sistem yang telah kita moung sebelumnya sebelum melakukan reboot.
# umount /mnt/sdb1/dev/pts
# umount /mnt/sdb1/dev
# umount /mnt/sdb1/proc
# umount /mnt/sda1
# umount /mnt/sdb1
Reboot dan booting dengan disk baru
# reboot
Sumber:
https://www.howtogeek.com/106873/how-to-use-fdisk-to-manage-partitions-on-linux/
https://askubuntu.com/questions/741723/moving-entire-linux-installation-to-another-drive
https://wiki.debian.org/chroot
https://lists.debian.org/debian-user/2017/09/msg00866.html
Mantap Pak Maman
ReplyDeletePusing kepala saya lihat perintah sebanyak itu. Tak ke warung dulu beli obat. :(
ReplyDelete